Wednesday, November 28, 2012

Soft skill yang Dibutuhkan Seorang Akuntan dan Auditor

Jika ingin sukses dalam pekerjaan apapun yang harus dimiliki dan dikuasai adalah Softskill dan Hardskill. Softskill adalah hal yang bersifat halus dan meliputi keterampilan psikologis, emosional dan spiritual. Tidak ada kesepakatan tunggal tentang makna softskill. Menurut Wicaksana (2010), softskill adalah sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intellience Quotient) seseorang, yang dapat dikategorikan menjadi kehidupan sosial, komunikasi, bertutur bahasa, kebiasaan keramahan, optimasi. Ada pula menurut Widhiarso (2009) yang mendefinisikan softskill sebagai seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Softskill memuat komunikasi efektif, berfikir kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait kapasitas kepribadian individu. Sedangkan Hardskill adalah kemampuan yang dapat menghasilkan sesuatu yang sifatnya visible dan immediate. Hardskill adalah semua hal yang berhubungan dengan pengayaan teori yang menjadi dasar pijakan analisis atau sebuah keputusan (Fachrunnisa, 2006). Hardskill adalah keterampilan yang nyata, terukur, analitis, dengan hak yang jelas yaitu apa yang kebanyakan orang menganggapnya sebagi tulang punggung keberhasilan
Untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah kita harus mempunyai kemampuan soft skill dan hard skill. Tetapi didalam suatu perusahaan harus mempunyai soft skill yang professional diantaranya :
1.       Keberanian dan bertanggung jawab
2.       Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
3.       Mempunyai rasa percaya diri
4.       Memiliki motivasi dan etos kerja
5.       Kemampuan bekerja sama
6.       Loyalitas
7.       Disiplin terhadap waktu dan pekerjaan
8.       Dan kemampuan belajar yang tinggi

Beberapa soft skill diatas bisa memotivasi diri untuk selalu memiliki rasa kemampuan belajar yang tinggi dan juga semakin giat untuk mempelajari kemampuan soft skill dan hard skill, karena jika soft skill datas sudah ditekuni maka anda bisa menjadi orang yang professional dibidang anda masing-masing.

Macam macam yang harus dimiliki seoarang auditor :

1. Jujur
Seorang akuntan harus jujur dalam membuat laporan keuangan, tidak boleh memanipulasi angka sedangkan auditor harus memberikan keputusan yang benar.

2. Disiplin
Akuntan dan Auditor harus melaporkan dan memberikan keputusan tepat pada waktunya sesuai dengan periode yang berlaku.

3. Bertanggung Jawab
Mampu mempertanggungjawabkan atas laporan keuangan yang sudah dibuat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diberikan.

4. Ramah
Bersikap ramah kepada sesama akuntan maupun auditor serta klien mereka. Dengan keramahannya, klien akan merasa lebih comfort dalam bekerjasama dengannya.

5. Sopan
Selain ramah, seorang akuntan dan auditor juga harus memiliki sifat sopan agar terjalin kerjasama yang baik.

6. Cepat beradaptasi
Adaptasi diperlukan untuk mempermudah mereka dalam pengerjaan tugasnya. Adaptasi yang baik akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal.

7. Hardworker
Laporan keuangan akan selesai dibuat dan diputuskan dengan tepat waktu apabila akuntan dan auditornya mau bekerja keras dalam penyelesaian ugas mereka masing-masing.

8. Teliti
Akuntan harus teliti dalam menginput angka sesuai dengan transaksi yang sudah dilakukan, sedangkan auditor harus teliti dalam mengoreksi angka yang sudah dibuat oleh akuntan.

9. Cerdas
Akuntan harus mampu memahami sepenuhnya prinsip dan aturan yang mendasari penyiapan infomasi akuntansi, sedangkan auditor harus cerdas daam mencari bukti-bukti untuk membantunya dalam mengaudit laporan keuangan.sehingga dihasikan keputusan yang tepat.

10. Peka
Akuntan dan Auditor harus peka terhadap lingkungan sekitar, walaupun daam melakukan pekerjaan dibutuhkan konsentrasi yang tinggi.

11. Empati
Akuntan dan auditor memiliki kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan dengan lingkungan sekitar tempat mereka bekerja.

12. Perhatian
Hampir sama dengan empati, sifat perhatian juga harus dimiliki oleh Akuntan dan Auditor dalam bekerja.

13. Teamwork
Dengan kerjasama yang baik, pekerjaan yang dilakukan akan sesuai dengan apa yang diharapkan bahkan bisa selesai dengan tepat waktu.

14. Leadership
Selain sifat-sifat diatas, sifat selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang Akuntan dan Auditor adalah mampu menjadi seorang pemimpin dalam organisasinya. Hal ini diperlukan untuk mencapai tujuan yang sama diantara sesame Akuntan dan Auditor.

15. Loyalitas
Akuntan dan Auditor harus loyal terhadap pekerjaannya agar apa yg dihasilkan menjadi yang terbaik.

16. Komunikasi
Akuntan harus berkomunikasi dengan sesama akuntan agar dalam proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih mudah sedangkan auditor memerlukan komunikasi yang baik dalam penyampaian keputusan yang diambil kepada kliennya.

17. Critical Observation
Harus mampu mengamati suatu masalah yang terjadi dalam pelaporan dan pengambilan keputusan secara kritis.

18. Problem Solving
Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam proses pelaporan dan pengambilan keputusan.

19. Complication
Mampu mengatasi kesulitan yang terjadi dalam membuat laporan keuangan dan mengambil keputusan.

Birokrasi yang Buruk Berdampak pada Perekonomian Indonesia

Apa itu inefisiensi??? kita lihat dulu dari kata efisiensi. Efisiensi itu sendiri bisa diartikan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa. Efisien menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun W.J.S. Poerwadarminta memiliki arti cermat, tidak membuang-buang energi dan waktu, paling sesuai dan tepat untuk suatu tujuan. Penekanannya ada pada tidak membuang-buang energi dan waktu serta tepat tujuan. Sementara inefisiensi sendiri memiliki arti sebaliknya. Aktifitas yang terjadi justru hal-hal yang berkonotasi pemborosan dan tidak tepat sasaran. Dan kali ini kita akan membahas salah satu masalah terbesar perekonomian Indonesia yaitu inefisiensi. Penyebabnya adalah mahalnya ongkos birokrasi tingkat nasional maupun daerah. Misalnya untuk membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), kita harus meminta surat keterangan ke RT dan RW serta mengeluarkan uang, lalu meminta perizinan dari kelurahan dan bayar, lalu kecamatan dan bayar, terakhir ke kepolisian dan bayar. Rumitnya jalur birokrasi juga dirasakn ketika orang miskin ingin meminta jaminan kesehatan pengobatan di RS.Banyak proses yang harus dilalui seorang pasien tapi pasien pasien yang bersangkutan sudah sakit dan butuh pertolongan secepatnya.Contoh diatas merupakan gambaran kecil mahalnya ongkos birokrasi di Indonesia.
            Borosnya ongkos birokrasi bisa dilihat dari total RAPBN di tahun 2012 yang sebesar Rp1.418,5 triliun. Selain subsidi, biaya yang paling mahal dikeluarkan pemerintah adalah gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sebesar Rp 104,9 triliun atau sebesar 7,4% dari total anggaran. Padahal jumlah PNS di Indonesia hanya 4.732.472 orang atau hanya sekitar 0,25 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang sebanyak 119,39 juta orang. Terlihat bahwa PNS sebetulnya minoritas dengan biaya yang sangat mahal dibanding angkatan kerja non-pemerintah. Ongkos tersebut harus ditanggung oleh rakyat tak hanya lewat belanja APBN yang besar, tetapi juga biaya birokrasi dan biaya lainnya yang menyebabkan tidak efisiennya perekonomian Indonesia. Bisa kita lihat, Pegawai Departemen Pendidikan Nasional selain guru berjumlah lebih dari 200 ribu orang dan Pegawai Departemen Agama berjumlah sekitar 180 ribu orang. Pada tingkat daerah, Pemda DKI Jakarta yang memperkerjakan lebih dari 90.000 orang pegawai hanya untuk mengurusi wilayah yang luasnya 65.000 hektar. Data-data tersebut menunjukkan betapa birokrasi di Indonesia sangat mahal dan sangat jauh dari efisiensi. Apakah Indonesia membutuhkan birokrat sebanyak itu untuk mengurusi masalah-masalah yang tidak kunjung selesai?
            Oleh karena itu, mengurangi jumlah PNS adalah langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dengan cara membatasi input pegawai baru dengan sangat ketat. Memakai sistem kontrak bisa membuat PNS menjadi terpacu mengejar target dan meningkatkan kinerja. Jika gagal, PNS bisa diberhentikan. Sistem aman kepegawaian PNS yang ada selama ini cenderung melumpuhkan kreativitas dan kinerja PNS. Jadi, dengan sistem ini motivasi PNS tidak lagi disibukkan dengan bagaimana meningkatkan pendapatan tambahan dari sistem birokrasi yang ada tetapi disibukkan dengan peningkatan kinerja dan produktivitas.
            Selain itu yang tidak kalah penting, aturan kepegawaian bahwa PNS tidak bisa dipecat harus dihapuskan. Hal ini harus disertai dengan memperkuat jabatan fungsional dan memotong jabatan struktural. Dengan ini, pegawai yang punya kinerja bagus bisa dipromosikan sementara yang kinerjanya buruk bisa dipecat. Dengan ini pemerintah bisa menghemat puluhan triliun APBN. Efek lainnya, berkurangnya PNS berarti memudahkan pengawasan dan pencegahan terhadap KKN. Dengan berkurangnya jumlah PNS, belanja atribut juga bisa dihemat dan aset yang berlebih saat ini bisa disumbangkan pada yang membutuhkan.
            Bagaimana dengan penghasilan PNS yang kontraknya selesai? Apakah akan menimbulkan pengangguran baru? Solusinya adalah pelatihan wirausaha secara berkala bagi para PNS sejak awal bekerja. Pelatihan wirausaha ini bisa disesuaikan dengan bisnis-bisnis yang modalnya sesuai dengan besarnya penghasilan yang diberikan pemerintah. Dengan ini, PNS yang setelah habis masa kontraknya bisa langsung memulai bisnisnya. Jadi, dengan mengatasi masalah yang baru pemerintah tidak menimbulkan masalah yang baru lagi, tapi memuncukan alternatif baru yang solutif. Anggaran gaji PNS yang dikurangi bisa digunakan untuk infrastruktur, pendidikan, dan sektor lainnya yang lebih produktif. Selain itu, jumlah wirausaha di Indonesia bisa meningkat dan lapangan kerja yang baru bisa tersedia. 


sumber :
http://www.antaranews.com 
http://www.anggaran.depkeu.go.id

 

GREEN ECONOMY


Green ekonomi adalah ekonomi dari dunia nyata-dunia kerja, kebutuhan manusia, bahan bumi, dan bagaimana mereka bersatu dengan yang paling harmonis. Hal ini terutama tentang "nilai guna", bukan "nilai tukar" atau uang. Ini adalah tentang kualitas, bukan kuantitas untuk kepentingan itu. Ini adalah tentang regenerasi individu, komunitas dan ekosistem bukan tentang akumulasi, dari baik uang atau materi.
Definisi industri atau kapitalis kekayaan selalu tentang akumulasi uang dan materi. Setiap penggunaan-nilai yang dihasilkan (yaitu sosial membutuhkan bertemu) telah menjadi sekunder efek samping, produk sampingan, spin-off atau trickle-down-to tujuan utama akumulasi moneter. Selama dua abad, upaya untuk mengumpulkan uang atau modal mengendarai proses industrialisasi yang kuat yang benar-benar melakukan spin off manfaat manusia banyak, namun tidak adil didistribusikan. Tapi materi buta dan pertumbuhan moneter telah mencapai ambang batas di mana ia menghasilkan kerusakan lebih dari kekayaan riil. Sebuah dunia pascaindustri membutuhkan ekonomi berkualitas, di mana uang dan materi dikembalikan ke status alat untuk mencapai tujuan. Hijau ekonomi berarti fokus langsung pada pemenuhan kebutuhan manusia dan lingkungan.
Bermain-main dengan uang, suku bunga, atau bahkan peraturan negara tidak cukup dalam menciptakan ekonomi yang masuk akal. Satu hampir tidak bisa membayangkan cara yang lebih efisien, rasional, dan boros untuk mengatur setiap sektor ekonomi daripada apa yang sebenarnya kita miliki sekarang. Baik bentuk dan isi dari pertanian berkelanjutan, manufaktur hijau, energi lembut, dll secara diametris bertentangan dengan rekan-rekan mereka saat ini industri, yang secara intrinsik boros. Tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk memproduksi dalam jumlah besar bahan beracun, atau menghasilkan lebih deskilled dibandingkan tenaga kerja terampil, atau menggantikan tenaga kerja daripada sumber daya dari produksi, atau memperluas loop boros raksasa produksi & konsumsi melalui globalisasi. Ini adalah inefisiensi ekonomi, irasionalitas ekonomi yang hanya dapat dikoreksi dengan memulai dari awal-untuk melihat cara yang paling elegan dan efisien dalam melakukan segala sesuatu. Seperti hijau ekonom Paul Hawken menulis, krisis sosial dan lingkungan hidup tidak masalah manajemen, tetapi desain. Kita perlu perbaikan sistem.
Hijau ekonomi bukan hanya tentang lingkungan. Tentu saja kita harus bergerak untuk menyelaraskan dengan sistem alami, untuk membuat ekonomi kita mengalir benignly seperti perahu layar di angin proses ekosistem. Tetapi melakukan hal ini membutuhkan kreativitas manusia yang besar, pengetahuan yang luar biasa, dan partisipasi luas dari semua orang. Manusia dan pekerja manusia tidak dapat lagi berfungsi sebagai roda penggerak dalam mesin akumulasi, baik itu kapitalis atau sosialis. Pembangunan ekologi membutuhkan melepaskan pembangunan manusia dan perluasan demokrasi. Sosial dan transformasi ekologi-pergi tangan di-tangan.
Ekonomi hijau dan politik hijau baik menekankan penciptaan alternatif positif dalam semua bidang kehidupan dan setiap sektor ekonomi. Hijau ekonomi tidak memprioritaskan dukungan untuk baik "publik" atau "swasta" sektor. Ini menyatakan bahwa sektor KEDUA harus diubah sehingga pasar mengekspresikan nilai-nilai sosial dan ekologi, dan negara menjadi bergabung dengan jaringan akar rumput inovasi masyarakat. Agar hal ini terjadi, proses ekonomi baru harus dirancang, dan aturan baru dari game tertulis, sehingga insentif untuk perilaku ekologi yang dibangun ke dalam kehidupan ekonomi sehari-hari. Negara kemudian dapat berfungsi sebagai polisi kurang, dan lebih sebagai koordinator. Ini adalah jenis yang sangat berbeda dari "self-regulation" daripada saat kekuatan pasar keuntungan dan kekuasaan-driven. Dasar untuk pengaturan-diri dalam ekonomi hijau akan masyarakat, dan desain cerdas yang memberikan insentif untuk hal-hal yang benar.
Berikut adalah sepuluh prinsip saling terkait yang mencakup dimensi kunci dari ekonomi hijau:
1.      The Primacy Penggunaan-nilai, Nilai intrinsik & Kualitas
Ini adalah prinsip fundamental ekonomi hijau sebagai suatu perekonomian jasa, berfokus pada pengguna akhir, atau manusia dan lingkungan kebutuhan. Materi merupakan sarana untuk akhir memuaskan kebutuhan nyata, dan dapat dilestarikan secara radikal. Uang sama harus dikembalikan ke status sebagai sarana untuk memfasilitasi pertukaran regeneratif, bukan tujuan itu sendiri. Ketika hal ini dilakukan, bahkan sebagian besar dari perekonomian, dapat melemahkan kekuatan totaliter uang di seluruh perekonomian.

2.      Mengikuti Arus Alam
Perekonomian bergerak seperti perahu layar pepatah dalam angin proses alam dengan mengalir tidak hanya dengan solar, terbarukan dan "negawatt" energi, tetapi juga dengan siklus hidrologi alami, dengan vegetasi regional dan jaring makanan, dan dengan bahan-bahan lokal. Sebagai masyarakat menjadi lebih ekologis, batas-batas politik dan ekonomi cenderung bertepatan dengan batas-batas ekosistem. Artinya, menjadi bioregional.

3.      Limbah Setara Makanan
Di alam tidak ada limbah, karena setiap keluaran proses merupakan masukan untuk beberapa proses lainnya. Prinsip ini berarti tidak hanya tingkat tinggi melengkapi organisasi, tetapi juga bahwa output dan oleh-produk yang bergizi dan tidak beracun cukup untuk menjadi makanan bagi sesuatu.

4.      Keanggunan dan Multifungsi
Jaring makanan Kompleks yang tersirat oleh prinsip sebelumnya - hubungan terpadu yang bertentangan dengan segmentasi industri masyarakat dan fragmentasi. Apa Roberts & Brandum (1995) menyebutnya "ekonomi dengan visi perifer", elegan ini memiliki "strategi pemecahan masalah yang mengembangkan menang beberapa dan positif efek samping dari setiap himpunan salah satu tindakan".

5.      Skala yang sesuai / Skala Linked
Ini tidak hanya berarti "small is beautiful", tetapi bahwa setiap kegiatan regeneratif memiliki skala paling tepat operasi. Bahkan kegiatan terkecil memiliki dampak yang lebih besar, bagaimanapun, dan aktivitas yang benar-benar ekologi "mengintegrasikan desain di berbagai skala", mencerminkan pengaruh lebih besar pada yang lebih kecil dan lebih kecil di besar (Van der Ryn dan Cowan, 1996).

6.      Keanekaragaman
Dalam dunia fluks konstan, kesehatan dan stabilitas tampaknya bergantung pada keanekaragaman. Hal ini berlaku untuk semua tingkatan (keragaman spesies, ekosistem, daerah), dan sosial serta organisasi ekologi.

7.      Self-Reliance, Self-Organisasi, Self-Desain
Sistem Kompleks selalu bergantung pada "hirarki bersarang" kecerdasan yang koordinasi di antara mereka sendiri dalam jenis tarian resonansi. Ini hirarki dibangun dari bawah ke atas, dan - berbeda dengan hirarki sosial peradaban - tingkat dasar yang paling penting. Dalam ekonomi yang bergerak dengan proses ekosistem, cakupan yang luar biasa untuk respon lokal, desain dan adaptasi harus disediakan - meskipun domain lokal dan regional harus selaras dengan proses yang lebih besar. Kemandirian bukanlah kemandirian, tapi memfasilitasi saling ketergantungan yang lebih fleksibel dan holistik.

8.      Partisipasi & Demokrasi Langsung
Untuk mengaktifkan fleksibilitas dan ketahanan, desain ekonomi ekologi fitur "mata hektar" tinggi rasio (Van der Ryn & Cowan, 1996) - yaitu, banyak pengamatan dan partisipasi lokal. Sebaliknya, organisasi ekologi dan informasi baru / teknologi komunikasi dapat menyediakan sarana untuk level yang lebih dalam partisipasi dalam pengambilan keputusan yang menghitung dalam masyarakat.

9.      Kreativitas manusia dan Pengembangan
Menggusur sumber daya dari produksi dan tuning ke produktivitas spontan alam membutuhkan kreativitas yang luar biasa. Hal ini membutuhkan serba pembangunan manusia yang memerlukan kualitas besar memelihara. Ini adalah kualitas memberi dan pelayanan yang nyata yang telah ditekan (terutama pada pria) oleh kondisi sosial dan psikologis dari tatanan industri. Dalam perubahan hijau, pribadi dan politik, sosial dan ekologi, pergi tangan-di-tangan. Kapasitas sosial, estetika, dan spiritual menjadi pusat untuk mencapai efisiensi ekonomi, dan menjadi tujuan penting dalam diri mereka sendiri.

10.  Peran Strategis dari lingkungan Built-, Desain Landscape & Tata Ruang
Sebagai Permaculturalist Bill Mollison telah menekankan, keuntungan efisiensi terbesar sering dapat dicapai dengan penataan ulang tata ruang sederhana komponen sistem. Elegan, penggunaan campuran desain terpadu yang bergerak dengan alam adalah tempat-berbasis. Selain itu, bangunan kami, dalam satu atau lain cara, menyerap sekitar 40 persen dari bahan dan throughput energi di Amerika Utara. Dengan demikian, konservasi dan peningkatan efisiensi dalam sektor berdampak sangat pada seluruh perekonomian.

Konversi ekonomi hijau harus radikal, tetapi juga harus bertahap dan organik. Bagaimana mungkin? Rodale mengutip kebutuhan untuk jenis suksesi ekonomi yang meniru perubahan lanskap ekologi. Kita perlu "perusahaan pelopor" yang dapat berkembang dalam lanskap bermusuhan ekonomi saat ini, tetapi juga menyiapkan tanah untuk perusahaan lebih ekologis dan egaliter yang akan datang. Sebuah visi dari apa yang masing-masing sektor ekonomi akan terlihat seperti dalam ekonomi ekologi - berdasarkan pada spesifikasi masing-masing tempat - adalah titik awal. Visi ini harus dibarengi dengan tindakan praktis di masing-masing sektor, secara bertahap bergerak menuju visi ini. Kegiatan cukup praktis pada akhirnya dapat menghasilkan dorongan untuk tindakan negara untuk tingkat lapangan bermain untuk alternatif ekologi.