Saturday, November 12, 2011

Tujuan dan Fungsi Koperasi

A. PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

B. KOPERSI SEBAGAI BADAN USAHA

Koperasi sebagai badan usaha maka :
- Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku
- Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
- Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
- Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi & informasi)

C. TUJUAN DAN NILAI KOPERASI

Tujuan perusahaan koperasi adalah
• Memaksimumkan keuntungan, berarti segala sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai pemaksimuman keuntungan
• Memaksimumkan nilai perusahaan, berarti membuat kualitas perusahaan bernilai tinggi dan mencapai tingkat maksimal, yaitu dari nilai perusahaan itu sendiri
• Meminimumkan biaya, berarti segala sesuatu yang dilakukan agar hasil maksimal dan keuntungan besar kita harus meminimalkan segala biaya agar mendapatkan sesuatu yang terbaik

D. KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN

Teori perusahaan adalah konsep dasar yang digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi manajerial. Berikut beberapa butir penting yang dikemukakan teori perusahaan perusahaan:
• Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara antara: orang, asset fisik dan keuangan, serta system dan informasi informasi.
• Orang yang terlibat langsung langsung: shareholders, management, employee,
supplier, customers mereka dipengaruhi secara langsung oleh operasional perusahaan perusahaan.
• Society (stakeholders) kegiatan firm yaitu:
(1) Bisnis stakeholders dipengaruhi oleh karena gunakan sumberdaya yang langka langka;
(2) Bisnis membayar pajak pajak;
(3) Bisnis menyediakan pekerjaan pekerjaan; dan
(4) Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal optimal.
Teori Perusahaan mengakui maksimisasi laba sebagai sasaran utama perusahaan perusahaan. Pertama Pertama-tama maksimisasi laba jangka pendek pendek. Untuk jangka panjang, Maksimisasi nilai yang diharapkan (expected value value). Setiap perusahaan menghadapi sumber daya yang terbatas dan permintaaan yang terbatas atas setiap produk. Keterbatasan-keterbatasn ini disebut “Kendala” (constraint).

E. TEORI LABA

Dalam perusahaan koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry, baik perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, baja, farmasi, computer, alat perkantoran dan Iain-Iain.

Terdapat beberapa teori laba yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:
1. Teori laba menanggung resiko. Keuntungan diatas normal akan diperoleh oleh perusahaan dengan resiko diatas rata-rata. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang ekplorasi rninyak.
2. Teori Friksional. Teori ini menekankan bahwa keuntungan meningkat sebagai suatu hasil dari prediksi keseimbangan jangka panjang.
3. Teori laba minipoli. Teori mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menetapkan harga yang Iebih tinggi dari pada bila perusahaan beroperasi dalam posisi persaingan sempurna.
4. Teori laba inivasi. Menurut teori laba diperoleh karena keberhasilan perusahaan dalam meiakukan inovasi.
5. Teori laba efisiensi manajerial. Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal.

Dari uraian teori laba tersebut dapat disimpulkan bahwa, sesuai deingan konsep koperasi, maka perusahaan koperasi akan memperoleh laba dari hasil efisiensi manajerial, karena orientasi usahanya Iebih menekankan pada pelaku usaha yang dapat memberikan manfaat dan kepuasan para pelanggan.

F. FUNGSI LABA

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industri. sebaliknya laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk yang ditangani, laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat. profit bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan. fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.

G. KEGIATAN USAHA KOPERASI

Status dan motif anggota koperasi
- Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers)
- Owners : menanamkan modal investasi
- Customers : memanfaatkan pelayanan usaha koperasi dengan maksimal
- Kriteria minimal anggota koperasi
• Tidak berada di bawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi
• Memiliki pola income reguler yang pasti

2. Bidang usaha (bisnis)
- Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
- Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies of scale).
- Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat

3. Permodalan Koperasi
- UU 25/992 pasal. 41; Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman (luar).
- Modal Sendiri ; simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, donasi atau dana hibah.
- Modal Pinjaman; bersumber dari anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan sumber lainnya yang sah.
- Prinsip alokasi flow permodalan :
- Dana jangka pendek digunakan untuk pembiayaan modal kerja
- Dana jangka panjang digunakan untuk modal investasi
- Melakukan pendekatan model badan usaha non koperasi (swasta / persero), dengan berdasarkan atas saham kepemilikan.
- Akses permodalan pinjaman dan bantuan program dari luar negeri.



Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha
http://madewahyudisubrata.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-nilai-koperasi.html
staff.blog.ui.ac.id
http://wigiyanti.wordpress.com.ekonomi-manajerial
http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2223171-teori-laba-dalam-koperasi/#ixzz1dTZ3P5ZV
http://tarekstory.blogspot.com/2010/12/fungsi-laba.html
ahim.staff.gunadarma.ac.id/…/Ekop+Bab+IV.Tujuan+%26+Fungsi+Koperasi.ppt

MENGGLOBALKAN KOPERASI

Adanya globalisasi yang mempunyai dampak buruk ternyata bisa dijadikan sebagai suatu peluang (opportunities). Setidaknya dengan adanya globalisasi dapat menjadi stimulant kerja sama regional bahkan internasional yang dapat dilakukan oleh koperasi. Dampak positif globalisasi lain yakni begitu pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan ini tentu bisa dijadikan peluang guna meningkatkan kinerjanya baik itu dalam hal manajemen, pelayanan, pemasaran, kerja sama dan yang lainnya. Selanjutnya hal yang dianggap peluang yaitu masih dirasa pentingnya peran koperasi dalam pengembangan ekonomi kerakyatan.
Strategi Pemberdayaan Koperasi di Era Globalisasi

1. Implementasikan otonomi koperasi
Sejauh mungkin dari intervensi pemerintah harus dihindarkan. Kita dapat belajar dari sejarah seperti saat di masa Orde Baru. Peranan pemerintah saat itu dalam pengembangan koperasi begitu cukup besar ,baik dalam penciptaan iklim maupun dalam penyediaan fasilitas, dan ini telah menciptakan sikap ketergantungan koperasi kepada pemerintah, sehingga koperasi tidak jauh bekrembang hanya sebagai alat pemerintah dan kehilangan sifat otonominya. Selama ini pembangunan koperasi seringkali dilakukan dengan pendekatan dari atas, hal ini perlu diubah secara signifikan menjadi pendekatan yang bersumber dari bawah, sebagai organisasi ekonomi rakyat yang tumbuh dan berakar dalam masyarakat, dikelola oleh masyarakat sendiri, bagi kesejahteraan bersama.

2. Peran pemerintah hanya dititik-beratkan sebagai katalisator
Disini peran pemerintah hanya mencakup sebagai regulator semata tanpa harus memberikan intervensi berlebih dengan membuat instansi-instansi yang sesungguhnya tidak efektif. Misalkan peran pemerintah dalam fungsi regulasi hanya dibatasi pada pendaftaran, pemberian, dan pencabutan hak badan hukum, pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang lain.

3. Harus terus berusaha dalam peningkatan partisipasi masyarakat dan anggota
Strategi ini bisa dibantu oleh pemerintah dengan bentuk sosialisasi dan promosi semenarik mungkin sehingga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif didalam koperasi. Adapun partisipasi yang diwujudkan adalah partisipasi yang tak sekedar formalitas, namun dibutuhkan pula partisipasi berupa komitmen yang tinggi dan penyediaan program pendidikan koperasi yang konsisten.

4. Mendirikan lembaga keuangan atau bank yang benar-benar khusus untuk melayani koperasi dan usaha menengah, kecil dan mikro lainnya
Ini menjadi hal yang sangat penting melihat realitas saat ini dimana koperasi merasa kesulitan dalam mengakses kredit perbankan, hal ini dikarena kan adanya syarat dan ketentuan Bank Indonesia yang cukup menyulitkan koperasi untuk berkembang.


5. Menjalankan ke tujuh prinsip koperasi universal secara menyeluruh dengan konsisten
Salah satu yang cukup signifikan dan sangat penting adalah prinsip pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan ini penting dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi anggota maupun untuk meningkatkan keterampilan dalam kegiatan usahanya. Tujuan akhir dari pendidikan dan pelatihan koperasi tiada lain adalah untuk menjadikan koperasi sebagai lembaga ekonomi yang demokratis, mandiri dan sehat, baik organisasi/ manajemen maupun usahanya.
Kemudian guna menyikapi dinamika yang terjadi karena adanya desakan globalisasi, maka untuk mendapatkan pengembangan iklim usaha yang kondusif mutlak adanya kebijakan yang kondusif bagi koperasi.

6. Membentuk aliansi strategis antara koperasi Indonesia dengan koperasi negara lain
Seperti adanya kerjasama transnasional atau koperasi transnasional yang berakar pada prinsip universal koperasi, yaitu kerjasama dengan koperasi-koperasi. Bila koperasi-koperasi memang sudah besar dan sehat maka strategi ini tentu bisa dilaksanakan. Contoh yang menerapkan strategi ini diantaranya adalah koperasi pertanian di Uni Eropa atau konsep transnasional generasi baru di Amerika Serikat dan Kanada.
Demikian keenam strategi yang diberikan guna menghadapai dinamika globalisasi yang kian terus mencengkram perekonomian dunia. Tak ada yang mustahil di dunia ini termasuk melawan kapitalisme yang telah begitu memakan banyak korban. Maka dari itu koperasi yang sejak awal kelahirannya sudah anti terhadap penindasan serta pemerasan dan sangat ingin menegakkan keadilan dalam segala bentuknya musti berada di garis paling depan. Dalam kesadaran kolektif koperasi menganut arti kebersamaan untuk bertindak sesuai dengan naluri. Oleh karena itu dari hati yang paling dalam hanya satu kata untuk kapitalisme, “Lawan !”

Sumber : http://annas.ngeblogs.com/2009/11/06/cara-memajukan-koperasi
http://www.blogster.com/sarahcupid/peranan-pemerintah-dalam-perkembangan-koperasi

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. BENTUK ORGANISASI
• Menurut Hanel
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian hokum
• Menurut Ropke
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan tersebut.
• Di Indonesia
Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.

B. Hierarki Tanggung Jawab
Dalam rapat anggota tugasnya memilih dan memberhentikan pengawas dan pengurus.
• Pengurus
Pengurus memberi kuasa kepada pengelola untuk mengatur dan mengembangkan usaha dengan efisien dan profesional, hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, Diangkat dan diberhentikan oleh pengurus.
Tugas :
1. Mengelola koperasi dan usahanya
2. Mengajukan rancangan Rencana kerja, Budget dan belanja koperasi
3. Menyelenggarakan rapat anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban
5. Maintenance daftar anggota dan pengurus

Wewenang :
1. Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan
2. Meningkatkan peran koperasi

• Pengawas
Pengawas atau badan pemeriksa adalah orang-orang yang diangkat oleh forum rapat anggota untuk mengerjakan tugas pengawasan kepada pengurus.
Tiga hal penting yang diawasi dari pengurus oleh pengawas, yakni:
(a) keorganisasian;
(b) keusahaan;
(c) keuangan.
Tugas pengawas dalam manajemen koperasi memiliki posisi strategis, mengingat secara tidak langsung, posisi-nya dapat menjadi pengaman dari ketidakjujuran, ketidaktepatan pengelolaan atau ketidakprofesionalan pengurus. Oleh sebab itu menjadi pengawas harus memiliki per-syaratan kemampuan (kompentensi), yaitu:
a) kompentensi pribadi;
b) kompentensi profesional.

UU 25 Tahun 1992 pasal 39 ;
Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi
Berwenang untuk meneliti catatan yang ada dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

C. Pola Manajemen Koperasi
• Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah proses dasar menajemen. Dalam perencanaan manajer harus memutuskan hal-hal yang harus dilakukan.Setiap organisasi memerlukan perencanaan hanya pada pelaksanaannya dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat fleksibel karena perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah pada waktu yang akan dating,
• Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang suatu struktur formal, mengelompokkan, mengatur serta membagi tugas-tugas dan pekerjaan diantara anggota organisasi. Hal ini dilakukan agar tujuan organisasi menjadi efisien. Pelaksanaan pengorganiasasian akan mencerminkan struktur organisasi yang mencakup aspek penting dalam organiasasi seperti pembagian kerja.
• Struktur Organisasi
Sebagai pengelola organisasi pasti mengalami berbagai masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit, timbul dari diri sendiri, yaitu keterbatasan. Keterbatasan pengetahuan paling sering terjadi karena pengurus diangkat oleh dan dari anggota. Pemilihan struktur organisasi koperasi harus disuaikan dengan bentuk usaha, volume usaha dan luas pasar dari produk yang dihasilkan.
• Pengarahan
Pengarahan adalah fungsi manajemen yang terpenting karena setiap orang yang bekerja memiliki kepentingan masing-masing dan berbeda. Agar kepentingan yang berbeda itu tidak saling berbenturan maka pimpinan perusahaan harus mengarahkan anak buahnya agar tujuan perusahaan tetap tercapai.
• Pengawasan
Pengawasan ada suatu usaha sistematik agar kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan biasa dilakukan dengan berbagai tahap menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan evaluasi jika diperlukan.



Sumber : http://echadarmaputri.wordpress.com/2010/12/20/bentuk-organisasi-menurut-hanel-ropke-dan-di-indonesia/
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_4546/title_organisasi-dan-manajemen/
http://www.anneahira.com/manajemen-koperasi.htm

Saturday, October 22, 2011

CREDIT UNION

Credit Union atau biasa disingkat menjadi CU adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya sendiri. Dewan Serikat Kredit Dunia (WOCCU) mendefinisikan serikat kredit sebagai "Dalam prakteknya serikat kredit tidak untuk keuntungan lembaga-lembaga koperasi". Namun, pengaturan hukum bervariasi oleh yurisdiksi.
Sejarah koperasi kredit dimulai pada abad ke-19. Ketika Jerman dilanda krisis ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak dapat bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan.
Situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka pun disita oleh lintah darat.
Kemudian tidak lama berselang, terjadi Revolusi Industri. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak pekerja terkena PHK. Jerman dilanda masalah pengangguran secara besar-besaran.
Melihat kondisi ini wali kota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan kepada kaum miskin.
Ternyata derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum miskin.
Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan masalah. Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu seterusnya.
Berdasar pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.”
Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin akhirnya membentuk koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang yang saling percaya. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia.
Credit union berbeda dari bank dan lembaga keuangan lainnya, anggota yang memiliki rekening dalam serikat kredit adalah pemilik kredit serikat dan mereka memilih dewan direksi mereka secara demokratis satu-orang-satu-suara terlepas dari sistem jumlah uang yang diinvestasikan dalam serikat kredit.
Kebijakan Sebuah serikat kredit yang mengatur suku bunga dan hal-hal lainnya diatur oleh Dewan relawan Direksi dipilih oleh dan dari keanggotaan itu sendiri. Serikat kredit menawarkan banyak layanan keuangan sama dengan bank, sering menggunakan terminologi yang berbeda. Layanan umum termasuk berbagi account (rekening tabungan), rekening draf saham (rekening giro), kartu kredit, jangka sertifikat saham (sertifikat deposito), dan perbankan online

Biasanya, hanya anggota serikat kredit dapat menyimpan uang dengan serikat kredit, atau meminjam uang dari itu. Dengan demikian, serikat kredit secara historis dipasarkan diri sebagai anggota memberikan pelayanan yang unggul dan berkomitmen untuk membantu anggota meningkatkan kesehatan keuangan mereka. . Dalam konteks keuangan mikro, "memberikan kredit serikat lebih luas pinjaman dan produk tabungan pada biaya yang jauh lebih murah untuk anggota mereka daripada lembaga keuangan mikro yang lain”.

Kajian Tentang Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 33
1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.


Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat-lah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Selanjutnya dikatakan bahwa "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat".
Sehingga, sebenarnya secara tegas Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya, melarang adanya penguasaan sumber daya alam ditangan perseorangan. Dengan kata lain monopoli, oligopoli maupun praktek kartel dalam bidang pengelolaan sumber dayya alam adalah bertentangan dengan prinsip pasal 33.
Masalahnya ternyata sekarang sistem ekonomi yang diterapkan bersikap mendua. Karena ternyata hak menguasai oleh negara itu menjadi dapat didelegasikan kesektor-sektor swasta besar atau Badan Usaha Milik Negara buatan pemerintah sendiri, tanpa konsultasi apalagi sepersetujuan rakyat. "Mendua" karena dengan pendelegasian ini, peran swasta di dalam pengelolaan sumberdaya alam yang bersemangat sosialis ini menjadi demikian besar, dimana akumulasi modal dan kekayaan terjadi pada perusahaan-perusahaan swasta yang mendapat hak mengelola sumberdaya alam ini.
Sedangkan pengertian "untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" menjadi sempit yaitu hanya dalam bentuk pajak dan royalti yang ditarik oleh pemerintah, dengan asumsi bahwa pendapatan negara dari pajak dan royalti ini akan digunakan untuk sebasar-besar kemakmuran rakyat. Keterlibatan rakyat dalam kegiatan mengelola sumberdaya hanya dalam bentuk penyerapan tenaga kerja oleh pihak pengelolaan sumberdaya alam tidak menjadi prioritas utama dalam kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia.
Sehingga akhirnya sumber daya alam dan kenikmatan yang didapat hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja. Maka ada erosi makna pasal 33 yang seyogyanya diberikan untuk kepentingan orang banyak.
Praktek monopoli sumberdaya alam ternyata telah merambah kesektor pariwisata. Tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata tidak bebas lagi menuju kepantai. Praktik ini banyak terlihat di tempat-tempat wisata baru di Indonesia, seperti di Anyer-Jawa Barat dan Senggigi-NTB.
Sementara penghasilan negara dari sektor pengelolaan sumberdaya alam ini tidaklah langsung 'menetas' pada masyarakat lokal di sekitar sumberdaya alam itu sendiri (seperti yang diagungkan oleh pendekatan trickle down effect), melainkan lebih banyak ke kantong para pengusahanya dan ke pusat pemerintahannya. Tingkat korupsi yang tinggi, lemahnya pengawasan, kurangnya transparansi serta akuntabilitas pemerintah menyebabkan upaya untuk meningkatkan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya dari sektor pengelolaan sumberdaya alam menjadi kabur dalam praktiknya.
Ternyata kita menerapkan Pasal 33 dengan "malu-malu kucing". Jiwa sosialisme ini yang memberikan hak monopoli kepada Negara, dilaksanakan melalui pemberian peran yang sangat besar kepada swasta, dan meniadakan keterlibatan rakyat banyak dalam pelaksanaannya. Ini adalah sistem ekonomi pasar tetapi dengan mendelegasikan hak monopoli negara ke swasta. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia mengambil jiwa sosialisme yang paling jelek yaitu penguasaan dan monopoli negara, serta menerapkan dengan cara otoritarian. Serta mengambil sistem ekonomi pasar bebas yang paling jelek, yaitu memberikan keleluasaan sebesar-besarnya kepada pemilik modal, tanpa perlindungan apapun kepada rakyat kecil.

Wednesday, April 6, 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

I. LATAR BELAKANG MASALAH

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Ada beberapa hal yang bisa dilihat mengenai perekonomian Indonesia. Perkembangan ekonomi kurang menguntungkan, bila dilihat dari sisi nilai tukar rupiah. Adanya kenaikan suku bunga di Amerika. Yang tidak direspon dengan cepat dalam tingkat yang memadai oleh Bank Indonesia.
Suku bunga di luar negeri mempunyai dampak begitu besar, bagi perekonomian di Indonesia. Ini bukan hanya tipikal negara berkembang, bahkan negara maju sekali pun. Pengalaman menarik terjadi pada tahun 1991, ketika ada penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Pemerintah Jerman harus membangun Jerman Timur.
Pemerintah Jerman melakukan devisit financing besar-besaran. Namun, hal ini malah menciptakan inflasi. Pemerintah Jerman tidak mau tahu tahu, dan inflasi harus segera dibabat. Mereka menaikkan suku bunga bank. Akibatnya, terjadi krisis moneter di hampir sebagian besar Eropa, termasuk Inggris, Spanyol dan lainnya.


II. MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa masalah yang ada adalah “Faktor yang mempengaruhi merosotnya pertumbuhan ekonomi terutama pada bidang nilai tukar rupiah”


III. LANDASAN TEORI


TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 :
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

a. Frederich list (1789- 1846)
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat
yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :


1) Masa berburu dan mengembara
Pada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangat mengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri

2) Masa berternak dan bertanam
Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehingga
mereka bermata pencaharian bertanam

3) Masa bertana dan kerajinan
Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yang
mereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.

4) Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.
Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagai kebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industri kerajinan menjadi industri besar

b. Karu Bucher (1847- 1930)
Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi 4
1) Rumah tangga tertutup
2) Rumah tangga kota
3) Rumah tangga bangsa
4) Rumah tangga dunia

c. Werner sombart (1863- 1947)
1) Prakapitalisme (Varkapitalisme)
2) Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme)
3) Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4) Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus)

d. Walt Whitmen Rosfow (1916- 1979)

1) Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2) Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)\
3) Lepas landas cake off)
4) Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic)
5) Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)


2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasik

Teori pertumbuhan ekonomi klasik
a. Teori pertumbuhan menurut Adam Smith
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuat
dengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib)
Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1) Pertumbuhan penduduk
2) Pertumbuhan output total
Pertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) sumber-sumber alam
2) tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3) jumlah persediaan

b. David Ricardo dan T.R Malthus
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik
c. Robert Sollow
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.

d. Harrod dan Domar
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja

e. Joseph Schumpeter
Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.

IV. PEMBAHASAN MASALAH

Merosotnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain karena sulitnya memperoleh bahan baku impor yang terkait dengan tidak diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat bunga bank. Kerusuhan yang melanda beberapa kota dalam bulan Mei 1998 diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta yang pada giliran selanjutnya menurunkan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan kedua tahun 1998.
Sementara itu perkembangan ekspor pada bulan Maret 1998 menunjukkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosotnya nilai rupiah. Peningkatan ini turut menyebabkan surplus perdagangan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada bulan Maret tahun 1997. Impor yang menurun tajam merupakan faktor lain terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret 1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
Hal yang juga berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara, adalah kenaikan harga minyak dunia. Bagaimana tidak, dengan naiknnya harga minyak dunia, berdampak bagi permintaan dolar untuk mengimpor minyak.
Struktur pasar valuta asing yang pincang, turut pula menyumbang kondisi sebuah perekonomian. Dampak itu lebih signifikan, karena kebetulan di Indonesia terjadi perubahan struktur dalam penyampaian dollar, dari hasil minyak maupun pembeliannya. Perubahan itu terlihat pada UU Migas baru yang mulai berlaku awal 2004. Dulu, kontraktor minyak asing menyetorkan valuta asing tagihan pemerintah melalui Pertamina. Dan perusahaan minyak negara itu meneruskannya ke Bank Indonsia. Dalam UU Migas yang baru, kontraktor asing langsung menyetornya ke BI.
Oleh karena itu, pada awalnya menjadi suatu gangguan yang besar. Awalnya Pertamina malah lebih ekstrem lagi, karena mereka melakukan penawaran pada bank. Siapa yang memberikan rate terbaik, akan diberikan. Tapi, dengan penawaran-penawaran itu, kurs menjadi melemah dengan cepat.
Dari segi inflasi, kedepan seharusnya jauh lebih rendah dari yang lalu. Dan ini diawasi oleh BI dengan yang namanya inflasi inti (core inflation), yang nilainya sebesar 8,9%. Oleh karenanya, kalau inflasi intinya sebesar itu, sebetulnya suku bunga yang ada sekarang ini, 12,5%, mungkin sudah cukup. Tapi, untuk hati-hatinya, prediksi kenaikan suku bunga akan masih meningkat. Meskipun tidak terlalu signifikan.
Di BCA memprediksi, akhir tahun ini suku bunga sekitar 13%. Dan pada gilirannya akan bergerak mencapai angka 14%. Namun, pada akhir 2006 akan turun kembali sekitar 13%. Dan seterusnya. Tentu saja situasi semacam ini kondisional. Yaitu sangat tergantung pada nilai tukar rupiah. Kalau posisi itu bergerak lagi, tentu saja kondisi akan berubah.
Nah, bagaimana dengan kenaikan suku bunga bank? Lalu, apa dampaknya bagi perbankan dan sektor real? Kalau suku bunga BI mencapai, katakanlah 16%, suku bunga kredit akan bergerak sekitar 18-20%. Sekarang ini, di perbankan sudah ada yang menetapkan untuk corporate custumer sekitar 18%.
Dari segi keuangan pemerintah banyak yang memprediksi, dengan kenaikan minyak seperti sekarang ini, akan terjadi kebangkurtan ekonomi. Tapi, kalau dilihat keuangan pemerintah lumayan bagus dan sehat. Bahkan, sebelum kenaikan BBM, sektor migas dari pemerintah masih menghadirkan suatu surplus.
Pemerintah memandang perlu menaikkan harga BBM, karena kecenderungan beberapa tahun terakhir ini, surplus yang dimiliki pemerintah semakin lama semakin menipis. Dan bukan tidah mungkin, suatu ketika akan menjadi devisit. Karenanya ini menjadi sesuatu yang sangat penting sekali.
Belum lagi adanya penyeludupan dan sebagainya. Oleh karena itu, kenaikan BBM merupakan suatu keharusan. Dengan kenaikan BBM, APBN pemerintah menjadi jauh lebih sehat dari sebelumnya. Tentunya dengan catatan, surplus yang dihasilkan tidak dihamburkan. Kalau hal itu dijaga, kondisi perekonomian akan selamat.
Devisit APBN pemerintah hanya berkutat di 1%, atau kurang dari 1% dari PDB. Dan ini suatu devisit yang kecil dibandingkan negara lain. Misalnya saja Amerika Serikat yang mencapai angka 5%, Jepang 7-8%. Begitu pun dengan kondisi utang Indonesia yang begitu besar. Secara rasio, utang pemerintah dibanding PBD, juga sudah menurun sekali. Sekarang ini berada di atas 40%, dibawah 50%. Dan ini lebih kecil dari negara-negara, yang selama ini dianggap sebagai negara modal bagi Indonesia. Di Eropa ada negara-negara yang utangnya 100% dari PDB. Bahkan Jepang ratio utangnya mencapai 160-170% dari PDB.
Terakhir dari segi sektor real. Salah satu contoh terjadi di Unilever. Yang agak mengherankan adalah, penjualan kwartal ketiga pertumbuhannya bagus sekali. Bukan dari segi keuntungannya, tapi dari segi jumlahnya. Ini berarti terjadi pertumbuhan real. Sebenarnya di sektor pertambangan juga mengalami pertumbuhan yang luar biasa.
Sekarang ini, keuntungan dari batu bara, mungkin sudah lebih dari sepertiga keuntungan Migas. Karena produksinya sudah sekitar 150 juta ton. Satu tonnya sekitar 40-50 US dolar. Kedepannya perolehan yang didapat pemerintah berarti sekitar 6 milyar dolar sendiri dari batubara. Belum lagi dengan timah, yang sekarang ini lagi juga lagi booming.
Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk membangun perekonomian, dan bisa menjadi referensi dan acuan untuk strategi pembangun perekonomian di Indonesia, yaitu:

1. Mensosialisasikan dan melakukan transparansi langkah-langkah pembangunan.
2. Membersihkan Lembaga Pemerintah
3. Menindas Tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
4. Menekan tingkat Inflasi
5. Reformasi Pemerataan pendapatan
6. Memaksimalkan Sektor Padat Karya
7. Mengoptimalkan sumber daya manusia untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mandiri

V. KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN

Dari pembahasan masalah diatas dapat simpulkan bahwa banyak sekali factor yg mempengaruhi merosotnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diantaranya perkembangan ekspor yang buruk, struktur valuta asing yang pincang, naiknya harga minyak dunia dan masih banyak lagi factor lainnya. Terutama kenaikan harga minyak duni yang berdampak luas seperti timbulnya inflasi yang tinggi sampai dengan devisit keuangan APBN.


SARAN

Pemerintah harus lebih tegas dalam mengatasi factor penghambat pertumbuhan ekonomi indosnesia tersebut. Pemerintah tidak bisa mengatasi itu semua sekaligus maka harus satuper satu. pemerintah harus menekan tingkat inflasi terlebih dahulu dan kemudian masalah-masalah yang lain karena inflasi adalah salah satu factor penghambat terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nah kita sebagai warga masyarakat harap bersabar dan memberi waktu kepada pemerintah untuk mengatasinya. Pemerintah juga harus bijaksana menggunakan waktu yang ada. Jangan sampai timbul kasus korupsi dikalangan pemerintah. Jagalah kepercayaan yang telah diberikan oleh warga masyarakat kepada pemerintah.

Tuesday, November 9, 2010

PEMASARAN




PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
• Pengertian Pemasaran
Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang : penjualan, perdagangan, dan distribusi. Definisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
• Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :produksi yang membuat barang-barang, dan konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut. Itu berarti pemasaran menjadi penghubung antara produksi dan konsumsi. Perusahaan harus menciptakan faedah (utility) bagi konsumen. Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah, yaitu :
• Faedah Waktu : menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
• Faedah Tempat : menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
• Faedah Milik : mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
• Faedah Informasi : memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen.
o Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.
• Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu : Pendekatan serba fungsi (functional approach), Pendekatan serba lembaga (institutional approach), Pendekatan serba barang (commodity approach), Pendekatan serba manajemen (managerial approach), dan Pendekatan serba sistem (total system approach).
• Pendekatan Serba Fungsi
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macamproduk dan kebiasaan dalam perdagangan. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
• Penjualan : fungsi paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapatkan laba.
• Pembelian : bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
• Pengangkutan : fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan. Kemajuan dalam pengangkutan meningkatkan macam ragam barang yang tersedia untuk konsumsi, mengurangi biaya distribusi barang, dan mempercepat distribusi barang.
• Penyimpanan : fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan. Adapun Alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah:
o Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus, misalnya; buah-buahan, beras, dsb.
o Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun, misalnya ; paying, jas hujan.
o Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada waktu harga sudah naik.
o Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang pada waktu barang berlimpah-limpah sehingga harganya rendah. Kemudian menjualnya pada waktu terdapat kekurangan barang.
o Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk : memperoleh potongan harga, biaya angkut per unit lebih rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang, dan untuk pengawetan atau pematangan (seperti pisang dan tembakau).
o Pembelanjaan : fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
o Penanggungan Risiko : fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan menghadapi macam-macam risiko, antara lain :
 Risiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti; gempa bumi, angin puyuh, banjir.
o Risiko yang ditimbulkan oleh manusia, seperti; kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya hutang oleh pembeli.
 Risiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti merosotnya harga penjualan.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko khususnya risiko kebakaran dan pencurian, ialah :
• Memperkecil jumlah persediaan barang.
• Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat.
• Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.
• Risiko terhadap tidak dibayarnya utang oleh pembeli dapat dijalankan dengan politik penagihan yang efektif.
• Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifik barang-barang hasil manufaktur, kadang disebut normalisasi. Adapun dasar penentuan standard untuk barang-barang hasil manufaktur adalah :
• Ukuran jumlah (rim untuk kertas).
• Ukuran kapasitas (1 liter untuk oli).
• Ukuran fisik (4R untuk ban sepeda motor).
• Ukuran kekuatan (tenaga kuda untuk mesin dan motor).
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkutan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
• Memeriksa dan menyortir dengan panca indra.
• Memeriksa dan menyortir dengan alat.
• Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang.
• Pengumpulan Informasi Pasar : pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dsb. Keterangan-keterangan ini semuanya diperlukan oleh pengusaha untuk menentukan tindakan-tindakan guna mencapai keuntungan maksimal.
Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukkan ke dalam tiga macam fungsi, yaitu :
• Fungsi pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan.
• Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan.
• Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.
o Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedia bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
• Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer.
• Perantara agen, seperti : agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan).
• Perusahaan saingan.
• Pembeli akhir.
o Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
• Pendekatan Serba Manajemen
Mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dapat dikontrol seperti : produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi, ditambah dengan variable-variabel yang tidak dikontrol atau variabel lingkungan seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat.
• Pendekatan Serba Sistem
Mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran. Adapun definisi sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya. Sistem pemasaran terdiri atas dua elemen yang berinteraksi, yaitu organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu : sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, dan sub bagian penjualan umum. Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah : (1) perencanaan dan perdagangan barang, (2) periklanan, (3) riset pemasaran, (4) analisi dan pengawasan penjualan, (5) anggaran penjualan, (6) peramalan penjualan, (7) perencanaan saluran, territorial, dan kuota, (8) pengawasan persediaan, (9) penjadwalan produksi, serta (10) distribusi fisik. Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggung jawab terhadap masalah-masalah : (1) penjualan lapangan, dan (2) kegiatan kantor penjualan termasuk servis langganan dan servis barang.

PASAR
• Pengertian Pasar
Definisi pasar menurut W.J.Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga unsur penting dalam pasar : orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
• Macam-macam Pasar
• Pasar konsumen : sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
• Pasar industri : pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang menbeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri.
• Pasar penjual : pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapat laba.
• Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti; departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas dan instansi lain.
o Segmentasi Pasar
Kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

MARKETING MIX DAN PRODUK
• Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
• Pengertian Barang
Barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
• Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
• Barang tahan lama (durable goods) : barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama. Misalnya; pakaian.
• Barang tidak tahan lama (nondurable goods) : barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai sekali atau beberapa kali saja. Misalnya; makanan, sabun.
• Jasa : kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya; jasa reparasi. Menurut penggolongan ini, jasa termasuk barang yang tidak kongkrit atau tidak kentara, sedangkan barang tahan lama dan barang tidak tahan lama termasuk barang kongkrit atau barang kentara.
o Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
o Barang konsumsi
Barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Barang konsumsi dikelompokkan tiga golongan :
• Barang konvinien (convenience goods) : barang yang mudah dipakai, membelinya dapat di sembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya; rokok.
• Barang shopping (shopping goods) : barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak. Misalnya; tekstil.
• Barang special (specialty goods) : barang yang mempunyai ciri khas, hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. Misalnya; perhiasan di toko mas tertentu.
• Barang industri
Barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang produksi dibedakan menjadi lima golongan :
• Barang baku : bahan pokok untuk membuat barang lain. Misalnya; kapas untuk membuat barang.
• Komponen dan barang setengah jadi : barang-barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Misalnya; benang untuk membuat tekstil.
• Perlengkapan operasi (operating supplies) : barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain di dalam perusahaan. Misalnya; minyak pelumas untuk mesin-mesin.
• Instalasi : alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang tahan lama). Misalnya; mesin penggiling gabah pada perusahaan penggilingan gabah.
• Peralatan ekstra (accessory equipment) : alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi seperti alat angkut dalam pabrik (truk pengangkut barang/fooklift truck).
o Siklus Kehidupan Barang
o Tahap perkenalan : barang yang benar-benar baru dipasarkan dalam jumlah yang besar, dibutuhkan promosi yang agresif agar masyarakat mengenal barang sehingga dibutuhkan biaya yang tinggi. Distribusi barang masih terbatas dan laba yang diperoleh pun masih rendah.
o Tahap pertumbuhan : kurve penjualan semakin meningkat, banyak masyarakat yang sudah mengenal barang, adanya pesaing yang memasuki pasar sehingga untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan sedikit pada harga jualnya.
o Tahap kedewasaan dan kejenuhan : penjualan masih meningkat namun cenderung turun, tingkat laba mulai menurun dan persaingan bertambah ketat sehingga usaha periklanan perlu ditingkatkan lagi.
o Tahap kemunduran : penjualan makin menurun bahkan menderita kerugian, pasar yang dikuasai semakin sempit sehingga perlu memasarkan barang yang baru.
 Merk
Merk atau brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang yang dihasilkan oleh pesaing.

SALURAN PEMASARAN
• Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
• Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Adapun macam-macam perantara yang ada adalah :
• Pedagang besar yang menjual barang kepada pengecer, pedagang besar lain atau pemakai industri.
• Pengecer yang menjual barang kepada konsumen atau pembeli akhir.
• Agen yang mempunyai fungsi hampir sama dengan pedagang besar meskipun tidak berhak memiliki barang yang dipasarkan.
Adapun macam-macam saluran distribusi adalah :
• Saluran 1 : produsen – konsumen
• Saluran 2 : produsen – pengecer – konsumen
• Saluran 3 : produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
• Saluran 4 : produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen
• Saluran 5 : produsen – agen – pengecer – konsumen
• Saluran 6 : produsen – pemakai industri
• Saluran 7 : produsen – distributor industri – pemakai industri
• Saluran 8 : produsen – agen – distributor industri – pemakai industri
• Saluran 9: produsen – agen – pemakai industri
o Saluran Distribusi Ganda
Adanya saluran distribusi ganda dapat menciptakan sistem saluran yang bersaingan dari satu produsen.
Beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi adalah:
• Jenis barang yang dipasarkan.
• Produsen yang menghasilkan produknya.
• Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
• Pasar yang dituju.
o Perantara Saluran
Jenis-jenis perantara adalah :
• Pedagang besar
Banyak fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan sehingga pedagang besar dapat digolongkan ke dalam :
• Pedagang besar dengan fungsi penuh; melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
• Pedagang besar dengan fungsi terbatas; hanya melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran.
• Pengecer
Pengecer bertindak sebagai titik penghubung antara konsumen akhir dengan lembaga saluran distribusi lain (produsen dan pedagang besar). Product line adalah sekelompok barang yang mempunyai tujuan penggunaan dan karakteristik yang hampir sama. Jenis-jenis pengecer berdasarkan banyaknya product line adalah :
• General merchandise store : sebuah toko yang menjual berbagai macam barang atau berbagai macam product line. Misalnya; toko serba ada yang menjual alat rumah tangga, pakaian jadi.
• Single-line-store : dihubungkan dengan kelompok barang-barang yang dijual (jenis product line-nya). Misalnya; toko makanan, toko mebel.
• Specially store : barang yang dijualnya lebih terbatas, hanya meliputi sebagian dari product line saja. Misalnya; toko tembakau, toko roti.
o Agen
Jenis-jenis agen antara lain :
• Agen penjualan, mencarikan pasar bagi produsen.
• Agen pembelian, mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli.
• Agen pengangkutan, menyampaikan barang dari penjual ke pembeli.
o Jumlah Perantara dalam Saluran
o Distribusi intensif : strategi dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur (terutama pengecer) untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi. Dipakai untuk barang konsumsi jenis konvinien, barang industri jenis perlengkapan operasi.
o Distribusi selektif : strategi dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan/ pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Digunakan untuk memasarkan barang baru, barang shopping atau barang spesial dan barang industri jenis peralatan ekstra.
o Distribusi eksklusif : strategi dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu. Dipakai untuk barang konsumsi jenis spesial dan barang industri jenis instalasi.
 Distribusi Fisik
Menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dua masalah penting dalam kegiatan distribusi fisik antara lain :
• Pengangkutan
Pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat di antara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen. Agen pengangkutan ini dibedakan menurut dua cara, yaitu :
• Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya.
Dalam hal ini digolongkan ke dalam : angkutan dengan truk, angkutan dengan kereta api, angkutan dengan pipa, angkutan dengan pesawat udara, angkutan dengan kapal. Biasanya, beban pengangkutan diukur dengan ton-kilometer (jumlah satu ton untuk diangkut sepanjang satu kilometer).
• Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya.
Dalam hal ini digolongkan ke dalam :
- Agen pengangkutan umum (common carrier), unit usaha angkutan umum yang memiliki rute, jam perjalanan, dan jumlah rit tertentu.
- Agen pengangkutan kontrak (contract carrier), unit usaha angkutan yang beroperasi dalam jumlah pengangkutan terbatas dan didasarkan dengan suatu kontrak.
- Agen pengangkutan sendiri (private carrier), unit usaha angkutan yang ditangani dan diatur sendiri oleh pabrik/produsen.
- Perantara angkutan (freight forwarder), unit usaha angkutan yang tidak memiliki fasilitas pengangkutan sendiri.
• Penyimpanan
Perusahaan lain dapat menyewa fasilitas penyimpanan pada lembaga lain yang disebut gudang umum.

PENENTUAN HARGA
• Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
• Keadaan perekonomian
• Penawaran dan permintaan
o Permintaan : sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Tingkat harga yang lebih rendah akan mengkibatkan jumlah yang diminta lebih besar.
o Penawaran : kebalikan dari permintaan, suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
o Elastisitas permintaan
 Inelastis, perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.
 Elastis, perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
 Unitary elasticity, perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama.
 Persaingan
 Persaingan tidak sempurna; barang dibedakan dengan memberikan merek.
 Oligopoli; beberapa penjual menguasai pasar sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi.
 Monopoli; jumlah penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh faktor : permintaan barang bersangkutan, harga barang-barang substitusi/pengganti, peraturan harga dari pemerintah.
 Biaya, dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.
 Tujuan perusahaan : laba maksimum, volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu.
 Pengawasan pemerintah
Diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dam minimum, diskriminasi harga, serta praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kea rah monopoli.
• Metode-metode Penetapan Harga
• Penetapan harga biaya plus (cost-plus pricing method)
Harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut (marjin). Rumus :
BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
• Penetapan harga mark-up (mark-up pricing method)
Harga jual ditentukan dengan menambah harga beli dengan sejumlah mark-up. Rumus :
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
• Penetapan harga break-even (break-even pricing)
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
• Biaya variabel, biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya perubahan jumlah hasil. Biaya variabel yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya variabel rata-rata (average variabel cost).
• Biaya tetap, biaya-biaya yang tidak berubah-ubah (konstan) untuk setiap tingkatan/sejumlah hasil yang diproduksi. Misalnya; gaji pimpinan, sewa gedung dan pajak kekayaan. Biaya tetap yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya tetap rata-rata ( average fixed cost ).
• Biaya total, seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan kata lain biaya total merupakan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total yang dibebankan pada setiap unit disebut biaya total rata-rata ( average total cost)
• Penghasilan total, jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produknya. Dihitung dengan mengalikan jumlah hasil dengan harga jual per unit. Penghasilan yang diperoleh dari masing-masing unit disebut penghasilan rata-rata (average revenue).
• Penetapan harga dalam hubungannya dengan pasar
Penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
• Politik Penetapan Harga
• Penetapan harga psikologis, digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer. Harga ditetapkan dengan angka ganjil atau janggal yang disebut penetapan harga ganjil (odd pricing).
• Price lining, digunakan oleh pengecer daripada pedagang besar atau produsen. Penjual menentukan beberapa tingkatan harga pada semua barang yang dijual.
• Potongan harga (discount), pegurangan dari harga yang ada. Adapun jenis-jenis potongan yang diberikan penjual adalah :
o Potongan kuantitas, potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut.
o Potongan dagang (potongan fungsional), potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan.
o Potongan tunai, potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode dan mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya.
o Potongan musiman, potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian diluar musim tertentu.
o Penetapan harga geografis, salah satu penetapan harga geografis ini adalah free on board (F.O.B) yang dibedakan kedalam dua golongan yaitu :
- F.O.B tempat asal (F.O.B point of origin) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh pembeli.
- F.O.B tujuan (F.O.B destination) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh penjual termasuk keamanan dalam perjalanan.

PROMOSI DAN PERIKLANAN
• Promosi
Arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi umumnya ada empat yaitu : periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat.
• Periklanan
Komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba serta individu-individu.
• Tujuan periklanan
o Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
o Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu.
o Mengadakan hubungan dengan para penyalur.
o Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru.
Jenis periklanan
 Periklanan barang (product advertising), dilakukan dengan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan.
 Periklanan kelembagaan (institusional advertising), dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan.
 o Media periklanan, jenis-jenis media : surat kabar, majalah, radio, televisi dan pos langsung.
 o Biro periklanan (advertising agency), lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya dibidang perencanaan , pengembangan, dan penempatan periklanan bagi langganannya. Adapun sumber penghasilannya berasal dari : komisi media (dari lembaga media) dan ongkos jasa (dari sponsor) untuk disain iklan.

PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
• Personal Selling
Interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
• Proses personal selling
o Persiapan sebelum penjualan, mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju, dan teknik penjualannya.
o Penentuan lokasi pembeli potensial, menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya.
o Pendekatan pendahuluan, mempelajari semua masalah tentang calon pembelinya.
o Melakukan penjualan
o Pelayanan sesudah penjualan, memberikan pelayanan atau servis kepada pembeli seperti; garansi, reparasi, dan penghantaran barang.
o Jenis tugas penjualan dan salesman
 Trade selling dan merchandising salesman, tugas penjualan yang ditujukan kepada para penyalur bukan pembeli akhir (trade selling). Tenaga penjualan yang melakukan (merchandising salesman).
 Missionary selling dan detailman, tugas penjualan yang dilakukan untuk mendorong pembeli agar bersedia membeli pada penyalur perusahaan (missionary selling). Tenaga penjualan yang melakukan (detailman).
 Technical selling dan sales engineer, tugas penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa (technical selling). Petugas yang melakukan (sales engineer).
 New business selling dan pioneer product salesman, tugas penjualan yang berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli (new business selling). Petugas yang melakukan (pioneer product salesman). Misalnya; perusahaan asuransi.
 Promosi Penjualan
Promosi penjualan beda dengan promosi. Promosi penjualan merupakan satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan perusahaan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran, hadiah.
• Publisitas
Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Publisitas tidak obyektif, ada yang sifatnya menjelek-jelekkan dan ada pula yang menganjung-anjung.