Monday, December 31, 2012

POTRET KUNJUNGAN KERJA DPR KE LUAR NEGERI


Kunjungan anggota DPR ke luar negeri terus menuai kontroversi. Pasalnya, kunker dengan dalih studi banding itu menghabiskan uang rakyat hingga miliaran rupiah. Meski dihujat, ternyata anggaran kunker anggota DPR justru meninggkat dari tahun ke tahun.
Koalisi Masyarakat Sipil mencatat peningkatan anggaran kunker DPR ke luar negeri periode 2009-2014 mencapai Rp162,94 miliar. Jumlah itu melonjak tujuh kali lipat dari periode 2004-2009 yang mencapai Rp23,55 miliar. Sedangkan anggaran kunjungan kerja anggota DPR pada 2012 diperkirakan senilai Rp482 miliar atau naik sekitar Rp183 miliar dari tahun 2011.
Pada 26 agustus 2012, anggota Pansus RUU Desa melakukan kunjungan ke Brasil, selama tujuh hari. Budiman Sudjamitmiko dari Fraksi PDI Perjuangan yang memimpin rombongan didampingi sekitar 12 anggota pansus. Tujuan anggota Pansus RUU Desa ke Brasil ini adalah belajar untuk mengatur desa, karena Brasil dianggap memiliki karakter desa yang sama dengan Indonesia.
Kunker luar negeri juga dilakukan anggota DPR pada 3 September 2012. Sekitar 20 anggota Badan Legislatif berkunjungan ke Denmark dan Turki dengan alasan studi banding logo Palang Merah. Kepergian mereka saat itu diharapkan bisa membawa oleh-oleh berupa lambang lembaga Palang Merah yang akan digunakan Indonesia. Namun, belakangan beredar foto-foto anggota dewan sedang berbelanja dan berwisata di Denmark dan Turki. 
Untuk kunjungan ke Denmark, rombongan dipimpin Wakil Ketua Baleg Achmad Dimiyati Natakusumah dari Fraksi PPP. Sedangkan 10 anggota Baleg yang melancong ke Turki dipimpin Wakil Ketua Anna Muawanah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.
Baru-baru ini, DPR jgua melakukan kunjungan luar negeri yang berangkat pada 17 November lalu. Sebanyak 11 anggota Baleg melakukan kunjungan ke Jerman untuk merampungkan Undang-undang Keinsinyuran. Kunjungan ini dilakukan selama lima hari dan dipimpin Ketua Badan Legislatif DPR, Ignatius Mulyono.
Hingga akhir tahun ini, DPR sudah mempunyai rencana untuk melakukan beberapa studi banding terkait pembuatan UU. Di antaranya adalah kunker Komisi XI DPR yang akan mengunjungi Brasil dan Jerman terklait RUU Perbankan. Rombongan akan dipimpin Hary Azhar Aziz dari Fraksi Partai Golkar. Rombongan berjumlah sekitar 17 orang dan akan berangkat pada 23 November mendatang.
Kunjungan anggota DPR ke luar negeri terus menuai kontroversi. Pasalnya, kunker dengan dalih studi banding itu menghabiskan uang rakyat hingga miliaran rupiah. Meski dihujat, ternyata anggaran kunker anggota DPR justru meninggkat dari tahun ke tahun.
Koalisi Masyarakat Sipil mencatat peningkatan anggaran kunker DPR ke luar negeri periode 2009-2014 mencapai Rp162,94 miliar. Jumlah itu melonjak tujuh kali lipat dari periode 2004-2009 yang mencapai Rp23,55 miliar. Sedangkan anggaran kunjungan kerja anggota DPR pada 2012 diperkirakan senilai Rp482 miliar atau naik sekitar Rp183 miliar dari tahun 2011.
Pada 26 agustus 2012, anggota Pansus RUU Desa melakukan kunjungan ke Brasil, selama tujuh hari. Budiman Sudjamitmiko dari Fraksi PDI Perjuangan yang memimpin rombongan didampingi sekitar 12 anggota pansus. Tujuan anggota Pansus RUU Desa ke Brasil ini adalah belajar untuk mengatur desa, karena Brasil dianggap memiliki karakter desa yang sama dengan Indonesia.
Kunker luar negeri juga dilakukan anggota DPR pada 3 September 2012. Sekitar 20 anggota Badan Legislatif berkunjungan ke Denmark dan Turki dengan alasan studi banding logo Palang Merah. Kepergian mereka saat itu diharapkan bisa membawa oleh-oleh berupa lambang lembaga Palang Merah yang akan digunakan Indonesia. Namun, belakangan beredar foto-foto anggota dewan sedang berbelanja dan berwisata di Denmark dan Turki. 
Untuk kunjungan ke Denmark, rombongan dipimpin Wakil Ketua Baleg Achmad Dimiyati Natakusumah dari Fraksi PPP. Sedangkan 10 anggota Baleg yang melancong ke Turki dipimpin Wakil Ketua Anna Muawanah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.
Baru-baru ini, DPR jgua melakukan kunjungan luar negeri yang berangkat pada 17 November lalu. Sebanyak 11 anggota Baleg melakukan kunjungan ke Jerman untuk merampungkan Undang-undang Keinsinyuran. Kunjungan ini dilakukan selama lima hari dan dipimpin Ketua Badan Legislatif DPR, Ignatius Mulyono.
Hingga akhir tahun ini, DPR sudah mempunyai rencana untuk melakukan beberapa studi banding terkait pembuatan UU. Di antaranya adalah kunker Komisi XI DPR yang akan mengunjungi Brasil dan Jerman terklait RUU Perbankan. Rombongan akan dipimpin Hary Azhar Aziz dari Fraksi Partai Golkar. Rombongan berjumlah sekitar 17 orang dan akan berangkat pada 23 November mendatang.

No comments:

Post a Comment